Welcome Guest
Wednesday
2025-01-22
3:14 AM
2025-01-22
3:14 AM
Beranda Respati Wikantiyoso
Site menu |
Login form |
Section categories | |
|
Sugar ticket oz
Since December 1st 2009
Search |
Calendar | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Entries archive |
Our poll |
Site friends |
Statistics |
Total online: 1 Guests: 1 Users: 0 |
Create Your Badge
JURNAL ONLINE LOCAL WISDOM
Baca Kata Pengantar
'City is not a Problem, City is Sollution'(Jaime Lerner)
Main » 2011 March 9 » Dari Dialog Pakar Mencermati Pembangunan Kota Wisata Batu (Habis)
1:17 PM Dari Dialog Pakar Mencermati Pembangunan Kota Wisata Batu (Habis) | |
MALANGPOST
Sabtu, 19 Februari 2011 15:23 KOTA Batu kini menjadi anak emas Provinsi
Jatim dalam sektor pariwisata. Perkembangan wisata sangat luar biasa karena
mampu mendatangkan wisatawan dalam jumlah besar dan selalu meningkat dari
tahun ke tahun. Pembangunan tetap harus dilakukan, namun tidak boleh
melupakan faktor ekologi atau lingkungan. Begitu salah satu hasil diskusi
membangun Kota Batu bersama pakar Profesor Ir Respati Wikantiyoso MSA, PhD, pakar lingkungan dan tata kota pernah melihat genangan air di Jalan Raya Oro-Oro Ombo depan Jatim Park 2. Genangan terus terjadi padahal hujan sudah reda dan bangunan jalan itu tergolong baru. Genangan air itu membuktikan jika pembangunan jalan tidak disertai dengan gorong-gorong. ‘’Pembangunan fisik tetap harus memperhatikan lingkungan. Jika jalan dibangun, maka resapan atau saluran air harus ada. Kalau genangan air terdapat di jalan yang masih bagus di depan Jatim Park 2 berarti saluran air kurang bagus atau bahkan tidak ada,’’ katanya dalam diskusi Pembangunan Kota Batu di Hotel Kampung Lumbung, Rabu (16/2) lalu. Kondisi seperti itu, kata dia juga terjadi di Korea. Negara itu bisa melakukan pembenahan dalam waktu cepat sehingga kekurangan bisa teratasi. Sekarang pertanyaanya, apakah Kota Batu bisa melakukan pembenahan secara cepat problem seperti itu. Permasalahan lingkungan akan menjadi persoalan utama seiring pembangunan Kota Batu. Seiring banyaknya investasi yang tentu diteruskan dengan pembangunan, Batu akan mendapatkan beberapa problematika seperti urbanisasi, tata ruang, dan sarana prasarana. Semua problematika itu akan mengeksplorasi lingkungan. Mulai sekarang, Kota Batu harus memiliki pengaturan Tata Ruang yang diwujudkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). RTRW ini untuk menyelaraskan pembangunan serta melindungi lingkungan. RTRW itu harus bisa diterapkan sehingga tidak hanya sekedar slogan atau gambar saja. ‘’Sebagus-bagus RTRW adalah sesuatu yang bisa diimplemantasikan dalam dunia nyata. Sebagus apapun gambar dalam RTRW jika kenyataan tidak bisa menyesuaikan, semua akan percuma,’’ tegas Guru Besar Unmer Malang ini. Dia yang tinggal di Malang juga sering melihat air kiriman dari Batu dengan warna keruh. Air keruh itu tentu bukti sebagai ekplorasi lingkungan sehingga bisa menurunkan kualitas tanah. Hal itu akan mempengaruhi pertanian, padahal Batu adalah salah satu sentra pertanian penghasil buah dan sayur. ‘’Kota Batu memang harus terus memperhatikan atau membuat prasarana karena itu akan menjadi problem yang serius. Tapi fasilitas lain seperti resapan dan saluran air juga harus ditata dengan baik,’’ tambahnya dalam diskusi yuang digelar Malang Post dan Bagian Humas Protokoler Pemkot Batu itu. Penasehat Malang Corruption Watch (MCW) Lutfi J Kurniawan melihat perkembangan Kota Wisata Batu dari sisi tindak pidana korupsi. Dalam beberapa tahun terakhir ini Batu justru sudah keluar dari 10 Besar daerah terkorup di Jatim. Kondisi ini berbeda dengan ketika awal kota ini berdiri yang terjadi banyak penyelewengan keuangan. ‘’Saya lihat sudah mulai ada kemajuan dalam pengelolaan keuangan sehingga bisa mengeliminir tindakan korupsi,’’ kata Lutfi dalam diskusi tersebut. Hal itu tak lepas dari upaya Pemkot Batu dalam melakukan pembenahan birokrasi yang terus berjalan sampai sekarang. Meskipun demikian, dia mengingatkan kepada wali kota Eddy Rumpoko untuk tetap pada komitmennya dalam menegakkan aturan dan tegas dalam menindak pelaku pelanggaran. ‘’Saya lihat Pak Wali itu orangnya tegas, tapi kadang-kadang beliau sukan sungkan pada orang lain. Nah, ini yang saya anggap bahaya, tidak boleh sungkan kalau ada bawahan yang melanggar, harus tetap bertindak tegas,’’ terangnya. (febri/husnun) berita selegkapnya: http://www.malang-post.com/index.php?option=com_content&view=article&id=26185:dari-dialog-pakar-mencermati-pembangunan-kota-wisata-batu-habis&catid=3:feature&Itemid=77 | |
|
Total comments: 12 | 1 2 » | ||||||||||
| |||||||||||
1-10 11-12 | |||||||||||