Welcome Guest
Wednesday
2024-11-27
3:32 PM

Beranda Respati Wikantiyoso

Site menu
Login form



Your Visitors Number:


Sugar ticket oz

Since December 1st 2009

Search
8
Calendar
«  November 2009  »
SuMoTuWeThFrSa
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930
Entries archive
Our poll
Rate my site
Total of answers: 37
Site friends
  • Create your own site
  • Statistics

    Total online: 1
    Guests: 1
    Users: 0
    Local Wisdom

    Create Your Badge


    BARU TERBIT


    BUKU BARU: LOCAL WISDOM
    Baca Kata Pengantar

    'City is not a Problem, City is Sollution'(Jaime Lerner)







    Web Badan Pengembangan dan Penaminan Mutu Unmer
    Main » 2009 » November » 3 » PEMBANGUNAN INDONESIA MASA DEPAN
    6:33 AM
    PEMBANGUNAN INDONESIA MASA DEPAN
    Pengantar
     
    Pada kesempatan sehari ini dalam seminar dengan tema "Membangun Potensi Sumber Daya Manusia Indonesia yang Berbasis Teknologi Menuju Pasar Bebas” saya akan mencoba melihat dari perspektif yang lain dari pembicara sebelumnya dan ada sedikit penyesuaian judul pembahasan yang diberikan panitia seperti di atas menjadi Paradigma Pembangunan Indonesia dalam Perspektif Perkembangan Teknologi Informasi. Apabila dikaitkan dengan tema sentralnya maka pembahasan tidak akan terlepas dari time frame menuju Pasar Bebas dalam konteks globalisasi. Pembahasan dalam makalah ini akan mengupas beberapa kata kunci yaitu; paradigma pembangunan, teknologi informasi dan konteks globalisasi menjelang pasar bebas.
    Perubahan diberbagai bidang yang sangat pesat dewasa ini telah dan akan terus berimplikasi terjadinya perubahan paradigma dalam berbagai bidang termasuk perubahan paradigma pembangunan. Indonesia (masyarakat indonesia) saat ini dituntut untuk mempersiapkan diri dalam ajang perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan kesepakatan AFTA 2003 dan WTO 2020. Era globalisasi telah dan akan terus mendorong dan menuntut  kita untuk semakin "terbuka” dan membuka diri terhadap dunia luar. Komunikasi dan informasi menjadi sangat penting untuk menunjang dan menghadapi persaingan global. Di sisi lain perkembangan teknologi informasi yang sedemikian pesat seakan semakin "tidak memberi kesempatan” kepada kita untuk mempersiapkan segala sumber daya yang kita miliki untuk bersaing di tingkat global.
    Perubahan politik, sosial, budaya dan ekonomi yang terjadi di Indonesia telah berimplikasi sangat luas pada peri kehidupan masyarakat dalam berbangsa, bernegara, bermasyarakat, maupun dalam kehidupan sosial-budaya dan ekonomi. Pelaksanaan Otonomi daerah (OTODA) merupakan salah satu bentuk perubahan yang semestinya disikapi positif oleh semua kalangan di daerah sebagai upaya untuk mempersiapkan potensi daerah pada persaingan lokal, regional, nasional, bahkan dalam persaingan global. Setiap daerah harus mampu "membuka” diri dalam hal "menjual” potensi daerahnya dalam pasar lokal bahkan pada pasar global. Pemanfaatan teknologi informasi menjadikan hal yang sangat penting dalam rangka mempersiapkan daerah menjelang pasar bebas.
    Pada era global, peningkatan daya saing menjadi hal yang utama. Para ahli dan pengamat bahkan Bank Dunia melihat bahwa salah satu faktor penting dalam peningkatan daya saing adalah pemanfaatan Teknologi Informasi dalam seluruh proses usaha (baca; menjual potensi daerah), baik produksi, distribusi maupun pada konsumsi barang dan jasa. Usaha yang dilakukan adalah dengan upaya inovasi pemanfaatan teknologi informasi, mengurangi biaya, meningkatkan kualitas, dan memperluas jaringan melalui teknologi informasi. Fenomena yang berkembang saat ini adalah maraknya e-commerce. Dari uraian singkat di atas, akan memunculkan pertanyaan bagaimana memanfaatkan perkembangan Teknologi Informasi dalam menyikapi perubahan paradigma pembangunan menuju pasar bebas ?
     
    Pembangunan sebagai proses perubahan sosial
                 Pada dasarnya pembangunan adalah proses meningkatkan kondisi masyarakat kearah yang lebih baik secara merata. Kalau kita kutip tujuan pembangunan nasional kita bahwa pembangunan akan menghasilkan "masyarakat yang sejahtera; adil dan makmur; materiil dan spirituil” adalah kurang tepat (mungkin sebagi misi pembangunan nasional). Yang mendekati kebenaran adalah menghasilkan sebanyak mungkin "anggota” masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur, materiil dan spirituil. Untuk semakin memeratakan ( ? ) hasil pembangunan saat ini sedang digulirkan OTODA, yang diharapkan akan mengurangi kesenjangan pembangunan antar daerah.
                Sebagai suatu proses perubahan sosial, tentunya proses pembangunan akan menyentuh sendi-sendi kehidupan sosial-budaya masyarakat dengan berbagai potensi, peluang dan permasalahannya. Melalui OTODA ini diharapkan pembangunan di daerah akan lebih menyentuh masyarakat atau berbasis pada masyarakat (community based development). Ini berarti bahwa penggalian dan pemanfaatan potensi-potensi sumber daya daerah beserta hasil-hasil nya dilakukan oleh daerah yang bersangkutan secara mandiri dan profesional.
                Menurut  Nani S (2000), prinsip community based development mengacu pada 5 aspek dasar pengertian sebagai berikut:
    1.      Pembangunan masyarakat pada hakikatnya merupakan proses perubahan  sosial yang disengaja.
    2.      Pembanguna masyarakat bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang diselaraskan dengan kontribusi dan potensi yang mereka miliki dan sumbangkan bagi kepentingan proses pembangunan.
    3.      Pembangunan masyarakat mengutamakan pendayagunaan potensi dan sumber daya setempat, yang meliputi faktor fisik (kekayaan alam), manusia dan sosial.
    4.      Masyarakat dalam pembangunan bukan sebagai objek tetapi sebagai subyek yang mengutamakan kreatifitas dan inisiatif. Komunikasi dan informasi pembangunan menjadi sangat penting.
    5.      Pembangunan masyarakat harus mengedepankan partisipasi.
     
    Globalisasi dengan salah satu cirinya keterbukaan di berbagai bidang membawa implikasi kepada perubahan arah keberpihakan pembangunan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat (bukan untuk kepentingan penguasa). Berkaitan dengan pembangunan sebagai proses yang perlu diperhatikan adalah; pembangunan masyarakat merupakan proses perubahan yang partisipatif dengan melibatkan masyarakat sebagai subyek yang mengutamakan pendayagunaan potensi dan sumber daya setempat, serta bertujuan sebesar-besarnya bagi peningkatan taraf hidup masyarakat yang perlu dikomunikasikan dan informasikan (interaktif) secara terus menerus.
     
    Era globalisasi sebagai era digital
    Pada era globalisasi Informasi dan komunikasi menjadi sangat dominan dalam memenuhi segala kebutuhan, bahkan pada masyarakat moderen telah menjadi suatu kebutuhan utama. Fenomena ini telah mendorong berbagai perubahan yang menuntut perlunya paradigma baru dalam mengantisipasi era globalisasi. Keterbatasan ruang dan waktu yang membelenggu kemampuan fisk manusia menjadi hilang, bahkan dunia menjadi tanpa batas ruang dan waktu. Kemampuan ini didukung dengan pesatnya laju perkembangan teknologi informasi digital.
    Perubahan teknologi informasi berimplikasi pada perubahan karekteristik masyarakat, sebagai masyarakat informasi yang berbasis pada pengetahuan. Perubahan masyarakat industri kepada masyarakat informasi membawa pengaruh pada perubahan politik, ekonomi, budaya termasuk di dalamnya perubahan pendidikan. Perkembangan teknologi informasi ini telah merubah secara drastis (pada masyarakat moderen) penggunaan internet, E-commerce, E-business, E-education dan sebagainya.  Secara garis besar karakteristik masyarakat di era digital adalah sebagai berikut:
    1.      Cepat, kecepatan informasi yang tinggi melalui jaringan internet seakan menembus batas-batas kemampuan fisik manusia. Kecepatan informasi ini menjadi magnet yang sangat kuat dalam perkembangan penggunaan komersial.
    2.      Perubahan paradigma baru di berbagi bidang yang memunculkan kreativitas baru, seperti penciptaan teknologi informasi yang terus menerus; perubahan struktur-struktur tradisional, system politik, ekonomi, sosial dan budaya
    1. Era digital merupakan era Informasi dan komunikasi, komunikasi melalui jaringan internet memungkinkan masyarakat memanfaatkan informasi industri, teknologi, pendidikan, sosial-budaya, entertainment secara cepat dan mendunia.
    2. Keterbukaan informasi dan komunikasi menjadi salah satu syarat untuk meningkatkan daya saing di pasar bebas.
    3. Karena sifatnya yang cepat, efisien dan tidak terbatas ruang (kemampuan fisik lainnya) maka era digital bersifat ekonomis.
     Teknologi Informasi
                 Teknologi informasi mengandung 2 pengertia yaitu teknologi dan Informasi. Teknologi dalam arti yang luas mempunyai pengertian sebagai suatu cara untuk memanfaatkan sumber-sumber daya (resources) menjadi sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat dalam kehidupan kesehariannya. Informasi adalah suatu transfer atau peralihan berita, keadaan faktual, pengetahuan dan atau suatu wacana tertentu dari satu sumber ke sumber lainnya. Teknologi informasi ialah suatu cara untuk menggunakan informasi sehingga sumber daya (resource) menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat bagi masyarakat, dengan mengolah informasi mengenai sumber daya tersebut sehingga lebih "laku terjual Perkembangan teknologi mikroelektronik (komputer) dengan berbagai perangkat keras (hardware) dan perangkat lunaknya (software), telah merubah media informasi cetak (majalah, koran, dan sebagainya) menjadi teknologi informasi digital melalui jaringan internet.  Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat berimplikasi pada perubahan arah penggunaan media informasi digital pada aktivitas ekonomi. Era digital teknologi informasi telah melahirkan bentuk aktivitas ekonomi digital (e-commerce, electronic money dan sebagainya). Singapore’s Board of Commissioners of Currency (BCC) menyatakan bahwa electronic money akan dijadikan bukti pembayaran yang sah untuk semua jenis transaksi di Singapura pada tahun 2008 (http://www.nua.ie/survey). Ekonomi digital sebagai pengaruh  teknologi informasi telah merubah paradigma perekonomian dunia.
     
    Ekonomi digital yang berbasis pada internet dalam  sistem jaringan global memungkinkan dilakukan seluruh kegiatan ekonomi (internet shopping, financing, security dealing, advertisements and publication) secara cepat menembus batas dan waktu. Hubungan bisnis melalui internet, mampu menghubungkan jaring ke seluruh bagian dunia tanpa kendala ruang dan waktu. Perubahan penggunaan media informasi dalam kegiatan ekonomi ini menyebabkan pergeseran dan perubahan sistem perdagangan tradisional kepada sistem perdagangan elektronik. Sebagai perbandingan dibawah ini perbedaan karakteristik perdangan elektronik (Internet elektronic commerce) dan perdagangan tradisional.
     
     
    Tabel 1: Perbandingan antara transaksi tradisional dan transaksi melalui internet
    Divisions
    Internet Electronic Commerce
    Traditional Commerce
    Business Form/ Time
    Internet Cyber Space
    Time no Limit
    Physical Space
    Limited Time
    Advertising
    Internet Marketing and Telemarketing
    Newspaper, Magazine, Common Advertisement
    Commercial Form of Transaction
    E-mail, On Line Customer Service
    Directly Transaction, Phone, Fax, Mail
    Commercial Implement
    Computer (Internet)
    Physical Equipment
    Implement of settlement
    Cyber cash, Electronic Check
    Cash, Check, Credit Card
    Fixed cost
    Small Size
    Large size
    Marketing staff
    Only a Few Staff
    Many Staff
    Inventory Adjustment
    Real time
    Time gab
     
    Sumber: Sung-Joon Lee (2000)
     Kepustakaan
     
    Parapak, Jonathan (2000), Maraknya "E-Commerce”, Dalam buku Indonesia Abad XXI di Tengah Kepungan Perubahan Global, Jakarta: Kompas.
     Purbo, W Ono (2000), Perkembangan Teknologi Informasi dan Internet di Indonesia, Dalam buku Indonesia Abad XXI di Tengah Kepungan Perubahan Global, Jakarta: Kompas.
     Setiawan, Suryatin (2000), Telekomunikasi di Indonesia, sebuah Ironi yang Indah, Dalam buku Indonesia Abad XXI di Tengah Kepungan Perubahan Global, Jakarta: Kompas.
     Sudarsono, Nani (2000), Pembangunan yang berbasis Kerakyatan (Community Based Development), Jakarta: Melati Bakti Pertiwi.
     Sung-Joon Lee (2000), The Role of Universities in the Digital Revolution Era, dalam Jurnal; Teknologi Industri dan Informasi, Vol 1. No. 2 Desember 2000 (pp80-90), Surabaya: Fakultas Teknik Ubaya.



    [1]Disampaikan dalam Seminar Nasional " Membangun Potensi Sumber Daya Manusia Indonesia yang Berbasis Teknologi Menuju Pasar Bebas” diselenggarakan oleh BEM Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang, 24 Maret 2001 di Ruang PPI Unmer Malang.
    [2]Doktor bidang Urban and Regional Planning, Dekan Fakultas Teknik UnmerMalang.
    Views: 3227 | Added by: rwickan | Rating: 0.0/0
    Bagikan