2024-03-29
6:27 PM
Beranda Respati Wikantiyoso
Site menu |
Login form |
Section categories | |
|
Sugar ticket oz
Since December 1st 2009
Search |
Calendar |
Entries archive |
Our poll |
Site friends |
Statistics |
Total online: 1 Guests: 1 Users: 0 |
Create Your Badge
5:35 AM Pengantar Buku Lokal Wisdom dalam Perencanaan dan Perancangan Kota Untuk Mewujudkan Arsitektur Kota yang Berkelanjutan | |
Pengantar
Proses Perencanaan (planning) dan Perancangan (design) Kota bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri, keduanya merupakan kesatuan proses yang komprehensif dan berkesinambungan. Dimensi Planning dalam pengembangan kota sangat diperlukan sebagai suatu upaya untuk mengelola pengembangan kota dalam skala makro kota. Perancangan kota (urban design) merupakan “jembatan” antara perencanaan kota (urban planning) dan perancangan arsitektur (baik bangunan maupun ruang-ruang luar di antaranya). Dari sisi proses, urban design bukan merupakan produk akhir, namun demikian urban design akan sangat menentukan kualitas produk akhirnya yakni lingkungan binaan kota yang harmonis, estetis dan sustainable bagi kehidupan komunitasnya, melalui konsistensi implementasinya. Perancangan kota pada hakekatnya merupakan pemanfaatan dan pengelolaan kawasan kota yang terpadu, yang bertujuan untuk mengupayakan terbentuknya perangkat pengendali (urban regulation) yang mampu mengantisipasi semua aspek perkembangan kota.
Pemanfaatan dan pengelolaan kawasan kota melalui urban planning and design memerlukan suatu pendekatan komprehensif yang diharapkan akan mampu “mengakomodasikan” berbagai kepentingan dan aspek-aspek disain. Kajian Kearifan local (local wisdom) merupakan suatu upaya dalam rangka mewujudkan lingkungan kota yang harmoni, dan sustainable melalui pemanfaatan pengetahuan lokal (indigenous knowledge), pendekatan kontekstual serta pendekatan partisipatif. Sebagai sebuah produk yang berfungsi sebagai pengendali tentunya kesempurnaan suatu produk perencanaan dan perancangan kota bukan terletak hanya pada sekedar bagusnya perencanaan dan estetika produk rancangannya, tetapi bagaimana produk rancang bangun tersebut dapat diimplementasikan dengan baik dan memberikan kemanfaatan sebesar-besarnya kepada kepentingan komunitas dalam mewujudkan lingkungan kota yang “ideal” Krisis lingkungan saat ini menyadarkan kita akan perlunya suatu gerakan yang melindungi lingkungan dari kesewenang – wenangan pemanfaatan sumber daya alam. Perencanaan dan perancangan kota adalah suatu upaya terintegrasi antara aspek-aspek planning dan design. Penggalian konsep/teori serta best practices tentang kearifan lokal atas hasil rancangan masalalu (traditional setting, modern setting) melalui design review maupun urban design practices merupakan suatu upaya dalam rangka “penyempurnaan” pendekatan pembangunan kota. Pemahaman atas potensi kearifan lokal dari stakeholder dalam urban planning and design dan landscape design (akademisi, praktisi dan birokrat) menjadi penting dalam pemanfaatan lingkungan bentang alam untuk menciptalan lingkungan kota yang harmoni dan sustainable. Pranata peraturan pengembangan kota yang ada saat ini secara substansial masih jauh dari persyaratan “kecukupan” untuk dapat dikatakan sebagai panduan pengembangan kota secara fisik. Karena substansi produk panduan pengembangan kota yang ada saat ini masih berada dalam ranah perencanaan (planning). Dengan kata lain, substansi belum dapat dioperasionalkan secara optimal sebagai panduan disain, yang menyangkut disain elemen-elemen perancangan kota. Oleh karena itu seminar dengan tema sentral tentang “Kearifan Lokal “ sebagai unsur utama dalam proses perencanaan dan perancangan, baik perancangan kota dan bentang alam menjadi sangat penting. Buku ini disusun dan dipublikasikan secara luas dari hasil-hasil diskusi dan pemikiran kritis para akademisi, birokrat dan praktisi, yang dikemas dalam fomat buku yang dapat digunakan sebagai salah satu pengkayaan materi ajar bagi mahasiswa, referensi praktisi, maupun birokrat. Secara lebih khusus tujuan penyusunan buku ini adalah: 1. Memaparkan potensi-potensi kearifan local, dan mempublikasikanya pada para stakeholders bidang perencanaan dan perancangan kota. 2. Sebagai wahana untuk menyatukan visi maupun misi antara perencana kota (planner) maupun perancang kota (urban designer dan arsitek) dalam berprofesi. 3. Dalam jangka panjang bukua ini dapat menjadi inspirasi bagi tumbuhnya kelompok peminatan (peers) akademik secara nasional untuk peduli pada pemecahan masalah pemanfaatan lingkungan kota. Dengan susunan maupun bahasan yang tidak terlalu rumit dihapatkan buku ini dapat menjadi acuan dalam pengembangan pemahaman kearifan lokal di masa mendatang. Semoga buku ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi bagi mahasiswa Arsitektur maupun Planologi, dan dapat makin memperkaya sumber bacaan di bidang perencanaan dan perancangan kota.
EDITOR
| |
|
Total comments: 4 | |||||
| |||||